Kadang sebagai remaja yang masih bertransformasi ke ambang kata dewasa, youthters pasti sangat memperhatikan bagaimana style rambut yang ...
Kadang sebagai
remaja yang masih bertransformasi ke ambang kata dewasa, youthters pasti sangat
memperhatikan bagaimana style rambut yang bikin PeDe harinya youthters. Kadang
suka merasa jelek saat rambut pendek, manjanginnya lamaaaaa bener. Sebaliknya,
begitu merasa rambut lagi bagus-bagusnya, panjangnya malah terasa cepat.
Alhasil, jadi kelihatan berantakan lagi, dan harus potong rambut.
Saat berangkat ke tukang potong
rambutnya sih semangat. Gak sabar ingin merapikan rambut dengan style yang
sudah diancang-ancang. Tapi, saat selesai eksekusi pemotongan, beuuh, perasaannya
campur-aduk. Biasanya sih gini youthters:
Ingin Foto-Foto Terus
Ada yang bilang, rambut itu
mahkotanya wanita, tapi sebenarnya juga mahkotanya pria. Seganteng-gantengnya
apa pun cowo, tapi kalau rambutnya jelek, pasti ikutan kebawa jelek.
Coba kalau habis potong rambut,
rambutnya bagus. Pasti bawaannya ingin foto-foto trus. Kayak cewek. Cewek kalau
habis potong rambut dan ngerasa rambutnya bagus, pasti mereka bakalan nge-post di Instagram, plus ngasih caption andalan: “Good bye, long hair.
:’’(”
Keliatannya sih sedih, padahal
niatnya ingin menunjukkan ke orang-orang kalau dia baru selesai operasi potong
rambut. Lalu berharap dipuji. Hadeeehh
Jadi Gak PeDe
Rata-rata orang kalau selesai
potong rambut, bawaannya ingin ngacaaaaaaaaa trus. Iya, kita ngaca trus
tujuannya untuk meyakinkan diri sendiri kalau potongannya itu bagus. Tapi
terkadang, meskipun sudah ngaca terus, kitanya suka masih merasa gak PeDe.
Entah karena belum biasa atau emang karena potongannya jelek, atau mukanya yang
jelek. Yang pasti, lebih bikin gak PeDenya lagi kalau sudah ada temen yang
bilang, “Rambut lo aneh banget! Kayaknya kita udah nggak bisa temenan lagi
deh!” Apaan coba, gak nyambung.
Nyesal
“Yah, kalau tau hasilnya seperti
ini, mending gak usah potong rambut deh,” begitulah reaksi sebagian orang yang
pasrah ketika melihat kenistaan rambut baru mereka, apalagi kalau ditambah
dengan ucapan orang, “Bagusan rambut yang dulu deh.” Sebelum potong rambut,
biasanya kita suka membayangkan kalau nanti rambutnya sudah dipotong, stylenya
bisa di tidurin, miring samping atau tegak-tegak kayak landak juga kren.
Bakalan mirip artis ini itu. Tapi setelah dieksekusi, ternyata nggak sesuai
harapan. Apa daya, tangan tak berdaya, nasi sudah masuk lambung, gak bisa
diambil lagi. Abang-abangnya ngelantur, kitanya minta ditipisin, malah
digondrongin. Nah kan, sulit.
Mau Mukul Abangnya
Yang paling sering merasakan ini
biasanya kaum satriawan alias cowok. Kalau kita potong rambut di toko-toko
pinggiran jalan, setiap kali potong, pasti adaaaa saja cacatnya. . Saat lihat
potongannya kurang bagus, rasa-rasanya ingin ngutuk abang-abangnya jadi meses donat. Biar
bisa dipencet. Trus penyet. Yunus, cowok jurusan sistem informasi ini kalau
abangnya salah potong yang gak sesuai keinginan, langsung bilang, “bang-bang,
ini gaya bukan selera saya” biasanya seperti itu Yunus mengingatkan abangnya,
biar gak salah potong.
Nah,
untuk youthters yang bakalan potong rambut, sebaiknya benar-benar diyakinkan
abang-abang tukang potongnya, agar ga salah selera, bisa gaswat kalau salah.
Rasa percaya diri bakalan turun. (mhr/@mahir_12)

COMMENTS