Minggu pagi (5/10) menjadi pagi yang berbeda tahun ini. Umat islam berbondong-bondong menuju masjid terkhusus masyarakat yang ada di kompl...
Minggu
pagi (5/10) menjadi pagi yang berbeda
tahun ini. Umat islam berbondong-bondong menuju masjid terkhusus masyarakat
yang ada di komplek Muhajirin Palembang. Menurut pemerintah Indonesia, hari minggu
5 Oktober 2014 menjadi perayaan Idul Adha 1435 H berdasarkan perhitungan dan
juga dengan melihat hilal. Namun, tahun ini juga menuai perbedaan dengan
pemerintah Arab Saudi. Jamaah haji disana melakukan wukuf di Arafah pada hari
Jum’at (3/10) yang artinya hari raya Idul Adha jatuh pada 4 Oktober 2014
versinya pemerintah Arab Saudi. Sekilas, perbedaan ini menjadi hal yang biasa,
karena di Indonesia hampir setiap tahun juga terdapat perbedaan dalam
menentukan awal puasa atau juga awal Syawal. Namun, pada Idul Adha, terdapat
puasa Arafah yakni tanggal 9 Dzulhijjah satu hari sebelum hari raya Idul Adha.
Dengan
adanya perbedaan ini, terdapat keragu-raguan di tengah umat muslim. Saat mereka
melakukan puasa Arafah mengikuti Ijtihadnya pemerintah Indonesia pada tanggal 4
Oktober apakah ini sudah termasuk hari Tasyrik (hari dimana diharamkan untuk
berpuasa) yang kalau kita berkaca dengan umat Haji di Saudi sudah melakukan
Wukuf dan mulai ke Mina menurut Ijtihadnya kerajaan Saudi bahwa tanggal 4
Oktober sudah masuk 10 Dzulhijjah yang artinya itu adalah hari Tasyrik.
Hal
inilah yang menarik penulis untuk menyampaikan materi Khutbah yang di sampaikan
oleh Drs. H. Achmad Tantowi di Masjid Muhajirin Palembang minggu pagi (5/10).
Dalam paparan materinya terdapat beberapa hal yang menyampaikan tentang
bagaimana kita menyikapi dan meyakinkan kalau ada masyarakat yang masih ragu,
apakah Sabtu atau Minggu Idul Adha itu.
Pertama,
dalam surat An-nisa ayat 59, Alloh berfirman ”Hai orang-orang yang beriman, ta`atilah Allah dan ta`atilah Rasul
(Nya), dan ulil amri di antara kamu.” Dari ayat diatas, kita diperintahkan
untuk taat terhadap ulil amri (pemimpin) di antara kita. Dalam hal ini, jika
kita selama ini taat terhadap pemerintah, karena kenapa demikian ? kita dalam
melaksanakan ibadah haji tentunya ikut dengan pemerintah, kita serahka
pemerintah yang mengurus itu. Benarkan ? Jadi mengenai ini, kenapa kita taat
terhadap pemerintah tentang pelaksanaan ibadah Idul Adha. Misalnya untuk
Ijtihad pemerintah ini salah, toh kita juga tidak ikut berdosa. Logikanya
seperti ini, dalam shalat, kita sebagai makmum tentu ikut dengan Imam. Andaikan
dalam bacaan shalat Imam ada yang salah, seperti bacaan surah pendek, apakah
kita ikut bedosa ? tentunya tidak, itu urusan Imam dengan Alloh, kita sebagai
makmum tetap sah dalam melaksanakan shalat.
Kedua,
keputusan-keputusan yang dihasilkan baik oleh pemerintah maupun kerajaan saudi
atau juga kelompok yang lain tentunya itu adalah Ijtihad mereka dengan
mengerahkan segala ilmu dan bantuan teknologi yang dimiliki. Ijtihad ini kalau
saja benar tentu akan mendapatkan dua pahala, namun jika salah dapat satu
pahala. Jemaah haji asal Indonesia tidak harus mengikuti Ijtihad yang ada di
Indonesia, namun tetap ikut Ijtihad kerajaan Saudi, karena pada saat itu mereka
berada di negara Saudi. Sama halnya dengan R.I.Iran, mereka menghalalkan nikah
kontrak. Itu di negara mereka, ini tidak berlaku di Indonesia apabila mereka
ingin melakukan hal tersebut.
Ketiga,
mengenai puasa Arafah, yang tahun ini ada beberapa masyarakat yang ragu, mulai
sekarang mantapkan hati. Puasa arafah itu dilakukan pada tanggal 9 Dzulhijjah
sehari sebelum hari Idul Adha. Puasa Arafah memang bertepatan dengan jamaah
haji Wukuf di Arafah, namun puasa Arafah tidak harus bertepatan dengan jamaah
wukuf di Arafah, misalnya pada suatu saat ada suatu halangan yang mengakibatkan
jemaah harus menunda wukufnya, sedangkan itu sudah tanggal 9 Dzulhijjah, apakah
kita juga menunda puasa Arafah ? Tentunya tidak, puasa Arafah tetap kita
laksanakan sehari sebelum hari Idul Adha, yakni tanggal 9 Dzuhijjah.
Untuk lebih jelasnya silakan baca disini http://rumaysho.com/puasa/puasa-arafah-hari-jumat-ataukah-sabtu-8959 Ini hanya materi yang saya dapat dalam khutbah shalat Idul Adha 1435 H, mohon maaf jika ada kesalahan dan silakan masukannya yang konstruktif. Jazakalloh.
Untuk lebih jelasnya silakan baca disini http://rumaysho.com/puasa/puasa-arafah-hari-jumat-ataukah-sabtu-8959 Ini hanya materi yang saya dapat dalam khutbah shalat Idul Adha 1435 H, mohon maaf jika ada kesalahan dan silakan masukannya yang konstruktif. Jazakalloh.
COMMENTS