Beda generasi, beda kebiasaan. Kebiasaan itulah yang membuat ciri dan keunikan tersendiri dari setiap generasi. Kalau generasi dulu r...
Beda generasi, beda kebiasaan. Kebiasaan itulah yang membuat
ciri dan keunikan tersendiri dari setiap generasi. Kalau generasi dulu rela
berkorban untuk memperjuangkan bangsa ini, tapi kalau generasi sekarang rela
berkorban antar jemput pacarnya. Kalau generasi zaman dulu lebih suka makan
buah salak, generasi sekarang lebih suka makan biji salaknya. Kalau generasi zaman
dulu lebih suka naik sepeda ke mana-mana, generasi zaman sekarang lebih suka
naik pesawat terbang sambil foto-foto selfie.
Eh
siapa sih generasi zaman sekarang ya youthters? Ya, tentunya kamu dia dan crew
ini, pemuda-pemudi pujaan bangsa yang lagi duduk manis di bangku sekolah,
bangku kuliah, yang lagi goyang-goyang kaki dan lagi baca artikel ini. Ya,
youthters ini yang kelak akan jadi
harapan bangsa buat menjawab setiap tantangan zaman (asik).
Nah,
berdasarkan 10% pengamatan dan 90% kesotoyan crew, menemukan keunikan dan ciri
tersendiri dari generasi zaman sekarang, ini dia ciri-ciri dan keunikan dari
pemuda-pemudi zaman sekarang:
Pacaran adalah tujuan hidup
Kalau
generasi zaman dulu, sendirian di perpustakaan sambil baca buku-buku puisi itu
keren youthters, generasi zaman sekarang, sendirian di mall pas malem itu
ngenes banget kaya nanas garing (nggak nyambung dan nggak lucu, okeh. Thanks.
Bye.).
Generasi
zaman sekarang kayaknya terlalu takut buat jalan sendiri, apa-apa maunya
ditemenin. Ke WC, minta ditemenin, maju ke kelas jawab pertanyaan, minta
ditemenin, jajan ke kantin, minta ditemenin, nikah, minta ditemenin, curiga
nanti pas dipanggil Tuhan juga minta ditemenin. Lah gimana ya youthters. Mikir…(dengan
gayanya cak lontong hehe)
Selalu
pengen ditemenin ini lah yang membuat pacaran itu udah jadi tujuan hidup
generasi zaman sekarang. Gak pacaran, gak asyik. Gak pacaran, pengen masuk kuburan.
Gak pacaran, gak hidup. Hal-hal yang dilakukan semata-mata cuma buat bisa punya
pacar Pacaran jadi segala-galanya. Otaknya lebih suka menganalisis gebetan dan
pacar ketimbang menganalisis rumus dasar trigonometri biar bisa bikin rumus
matematika baru. Apalagi buat mikirin bangsa ini. Huhh. Ngenes.
Pegang Hp sampai tangan berdarah-darah
Bangun
tidur ? gak perlu berdoa, pegang hp dulu, trus selfie, post di instagram jangan
lupa hastag-nya #wakeuplikethis #nomakeup #nofilter #imbeautiful
#beautifullyflawed #natural #nasigoreng #nasigorengtelordadar
Laper
? gak perlu cari makan, tinggal pegang hp aja dulu, terus update di
Path kalau youthters lagi laper, terus pingsan kelaperan.
Kebelet
pipis ? gak perlu nyari WC, pegang hp aja dulu, update kebelet pipis terus sakit ginjal.
Generasi
zaman sekarang lebih senang pegang hp sampai berdarah-darah buat update ini
itu ketimbang pegang kepercayaan orang dan berkarya demi kemajuan bangsa.
Bimbang adalah jati diri
“Eh mendingan pakai kemeja atau kaos ya?”
“Eh
kaosnya warna merah tua apa merah muda ya?”
“Eh
makan mie goreng apa mie rebus ya?”
“Eh
pake telor nggak ya?”
“Eh
telornya digoreng, di dadar atau direbus ya?”
“Eh
tidur nggak yaa”
Apaan
coba youthters, segalanya seperti di buat bingung, coba kalau berpikir tenang
dan realistis, pasti lebih bisa menentukan pilihan dengan bijak. Kalau menurut
Sariman, salah satu penulis mahasiswa UIN Raden Fatah mengatakan kalau generasi
sekarang itu terlena oleh kemajuan teknologi dan terjadi dekradasi moral. Huh,
ngenes.
Serba Instan
Di
zaman sekarang semuanya serba mudah didapatkan, bikin generasi sekarang
pengennya semuanya seperti Indomie rebus pakai telor yang masak dalam waktu 10
menit. Malas usaha. Pengen cantik, mau nya instant, pake pemutih sampe 10 kilo,
muka sama leher jadi belang-belang. Pengen jadi terkenal, maunya instan, bikin
video 15 detik di instagram isinya muka semua terus BOM terkenal tapi cuma setahun
dua tahun, habis itu hilang, karyanya sama kaya mie instant. Mau datang ke
acara, malas baca informasinya, ikut seminar malas dengarnya, maunya dapat ilmu
tapi instans. Gimana coba youthters.
Kebelet dewasa
Pakai
gincu sampai beleber-beleber ke leher, pakai sepatu tinggiinya ngalahin tiang
listrik, pakai bedak sampe mukanya putih kayak pasir putih berbisik, bentuk
alis sudah seperti ular boa, yang
umurnya 16 tahun seperti umur 21 tahun, umur 19 tahun kayak umur 35 tahun, umur
20 tahun kayak umur 40 tahun, umur 25 tahun kayak orang dalam kubur. Serem ya, youthters. Jadi dewasanya pelan-pelan
sajalah. Ngapain buru-buru ? Bersikap, bertindak dan berpenampilan sepantasnya.
Konsumtif
Beli
sepatu, Stradivarius diskon, beli baju New Look diskon, beli tas H&M diskon,
beli tiket Garuda diskon yang dibeli pesawat terbangnya. Konsumtif ya youthters
!
Kalau
generasi zaman dulu, lebih bisa berpikir ke depan untuk memperjuangkan
kemerdekaan, lah generasi sekarang malah berjuang rebutan barang-barang diskon.
Harusnya, sebagai pemuda pemudi bangsa ni youthters, kita lebih bisa meneladani
perjuangan para pahlawan yang dulu berjuang dalam merebut kemerdekaan. Semoga
dihari pahlawan ini youthters, para pemudanya ga jadi tertawan. Tertawan oleh
kemajuan teknologi yang bisa meng nina bobo kan kreatifitas kita. (mhr/@mahir_12)
COMMENTS