================================================== Di salah satu sudut kampus, dibawah pohon rimbun, di terik panasnya matahari yang begitu...
==================================================
Di salah satu sudut kampus, dibawah pohon rimbun, di terik panasnya matahari yang begitu menyangat (saking nyengatnya..hehe) ada dua bujang lapuk yang kece sedang ngobrol dengan asiknya. Sampai begitu asiknya, mereka tidak sadar kalau kelewatan untuk jaga stand di depan BAAK. Maklum, saat itu masih banyak mahasiswa baru, eh tepatnya calon mahasiswa yang lagi berdatangan hilir mudik entah kemana muaranya. Hmm..bisa bayangin donk sob, betapa pentingnya tugas jaga stand. Melayani camaba, sambil caper-caper gitu.,.hehe
Ok, kita kembali ke dua bujang lapuk tadi ya. Ternyata eh ternyata ni sob, mereka ini lagi ngobrolin masalah nulis. Walah, kok nulis ya. Apa ga ada yang lebih akademisi dan ilmiah lagi pembicaraannya, sampai-sampai nulis aja di bicarain. Ga papalah sob, dari pada ngomongin orang, gibah nantinya.
“eh Kamsat, udah mulai nulis ga ni ? “ tanya Kimsat dengan gaya ngeledek gitu.
“belum, emang kenapa ? Tenang aja nulis tu mah gampang” jawab Kamsat dengan santai.
“gampang sih gampang, tapi mana tulisanmu ? ga adakan sampai sekarang ? katanya aktivis mahasiswa, kader K*MM* lagi.”
“iya nulis tu emang gampang, gampang ngomongnya aja maksudnya. Saya lagi bingung bin galau gundah merana ni, mau mulai dari mana kalau nulis ?” wajah Kimsat mulai mengkerut kayak lagi makan buah belimbing.
“Mulai dari mana ? gini Kimsat, kalau kata Ustadz Abdullah Gymnastiar alias Aa Gym, hidup itu harus 3M “ ujar Kamsat sambil meniru gaya Aa Gym pake logat sunda tejepit.
“Oh 3M ya, berarti menguras, mencuci dan mengubur ya, kayak nyamuk aja Kamsat” balas Kimsat dengan gaya Sotoinya.
##*^(&()?><><
====================================================
Wajah Kamsat mulai kesal dengan kedunguan Kimsat. Tapi Kamsat ingat ayat dalam Al-Qur’an kalau Alloh bersama orang yang sabar. Kamsat pun mengelus dada. Sabar, sabar. Orang kayak gini memang harus extra sabarnya. Mungkin ini salah satu ujian dalam Da’wah Fardiyah pikir si Kamsat. Kamsat pun melanjutkan penjelasannya.
“Bukan gitu juga kelessss...3M itu adalah..,.”
Saat Kamsat mau menjelaskan tiba-tiba
“Kata-kata cinta terucap indah, mengalir berzikir di hidung do’aku..............” handphone si Kimsat berbunyi...
“Ok afwan ya Kamsat, biasa telpon dari mbakmu” jelas Kisat sambil gaya PD setengah dewa.
“OK,.,rapopo,.,nah 3M itu mulai dari diri sendiri, mulai dari hal yang terkecil dan mulai dari sekarang, ingat,,, MULAI DARI SEKARANG”tegas Kamsat dengan nada sedikit agak tinggi.
“oh berarti, nulis itu harus di mulai dari sekarang toh ? bukan dimulai dari mana ?
Tweewwwxkkx >^_^<
=====================================================
“Ini anak ibunya ngidam apa ya ? kok dungu banget” celoteh Kamsat dalam hati.
Pembicaraan pun masih berlanjut, sampai-sampai si Kamsat di buat harus beristigfar punya kawan yang dungu kayak si Kimsat.
“Oh iya kamu emangnya sudah ada tulisan apa ni Kamsat ? soksoan nyuruh aku nulis segala..,.”tanya Kimsat .
“Hmmmm.....saya bukannya mau sombong, sudah beberapa tulisan saya yang tembus di media, dan juga saya sekarang lagi garap tulisan jurnal ilmiah, mohon do’anya ya”
“wah hebat bingittss ya, mau dong kamsat ajari gimana agar aku bisa nulis juga kayak kamu” pinta Kimsat dengan penuh harap dan sedikit lebay.
“OK, bisa saja, apalagikan mahasiswa itu salah satunya harus ada karya dalam bentuk tulisan,.,nah nulis itu sendiri bukan teori mulu yang dimainkan, tapi harus action (dengan mulut monyong kedepan), pokoknya tulis apa yang akan kamu tulis, tulis apa yang ada di benakmu, dan tulis sesuka hatimu, masalah bagus tidaknya itu urusan belakangan. Butuh proses gitu. “jelas Kamsat dengan penuh dedikasi.
Kimsat pun mangguk-mangguk seperti burung pelatuk saat mendengar penjelasan dari Kamsat. Sepertinya mulai ada secercah semangat dan motivasi yang timbul dalam benak Kimsat untuk menulis. Mereka pun membuat kajian rutin berdua untuk sama-sama belajar menulis.
“Oh iya, Kimsat, ntar jangan lupa ya bayar uang SPPnya, nanti kamukan ngambil 2 SKS belajar nulis dengan saya, hehehe “ celetuk Kamsat sambil memegang buku saku “Cara Cepat Nulis Tepat” yang di pinjamkan ke Kimsat. .............(mhr/@mahir_12)
To be Continoue #part 2

COMMENTS